Hallo para blogger apa kabar semua? kali ini saya akan membahas tentang dampak korupsi terhadap APBN. Korupsi adalah perbuatan terkeji yang pernah dilakukan oleh umat
manusia dan juga satu dari banyak penyebab hancurnya suatu sistem dan
perkumpulan atau kelompok pada penjajahan Belanda dikarenakan korupsi.
Maka dari itu korupsi sangat berdampak besar terhadap APBN.
Sejak jaman pemerintahan orde lama sampai sekarang korupsi sudah menjadi
penyakit akut yang dimana setiap orang, setiap instansi, hingga di
pemerintahan pasti memiliki kasus atau masalah yang berhubungan dengan
korupsi. Terutama banyak oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab yang
melakukan pengadaan baik itu barang maupun jasa yang sebenarnya tidak
ada. Ibarat lagu Tony Q Rastafara, negeri ini seperti lagu republik sulap dari gak ada hingga di ada-ada, dari yang ada hingga tiada.
Salah satu dampak nya yang
terlihat dari APBN pemerintah adalah dicabutnya subsidi listrik bensin
dan masih banyak lagi yang lainnya. Dari hal ini dapat saya
simpulkan bahwa pemerintah sudah mengalami permasalahan di APBN-nya
sehingga dia terpaksa mencabut subsidi rakyat. Maka pemerintah harus
melakukan penelusuran dari mana asalnya kebocoran dana tersebut. Namun
faktanya sekarang ini berasal dari partai yang masih mengatur-ngatur
presiden yang tadinya petugas partai. Hal ini dapat terlihat dari
di bubarkan nya Komisi Pemberantasan Korupsi oleh pihak kepolisian yang bilamana di sambungkan
dengan satu sama lain akan merujuk pada partai tersebut. Maka hal ini
perlu dibenahi dan juga fakta lainnya yaitu pada saat terjadinya bank
century.
Harapan saya kedepannya mungkin sudah sama dengan orang-orang dari blog lain tentang Indonesia ke depan nya (menghilangkan korupsi, nepotisme, rasis) namun
yang ingin saya sampaikan adalah untuk ke depannya ada baiknya jika
pemilu dan partai politik di proses terlebih dahulu apakah ada
korupsinya atau tidak. Karena faktanya penyebab pemerintahan memiliki
banyak kasus korupsi adalah karena kebanyakan dari para pejabat serta
partai yang menduduki bangku jabatan tersebut memiliki track record
kasus korupsi pada periode-periode sebelumnya. Maka dari hal tersebut
saya menyimpulkan untuk memilih partai baru yang tidak memiliki track
record tersebut. Namun memiliki kotmitmen serta tanggung jawab atas
kata-kata saat kampanye agar dapat membawa indonesia menjadi lebih baik.
sekian postingan saya kali ini. bila ada salah kata mohon di maafkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar