Akuntan
publik adalah akuntan yang berpraktik dalam kantor akuntan publik, yang
menyediakan berbagai jenis jasa yang diatur dalam Standar Profesional Akuntan
Publik, yaitu auditing, atestasi, akuntansi dan review, dan jasa konsultansi.
Auditor independen adalah akuntan publik yang melaksanakan penugasan audit atas
laporan keuangan historis yang menyediakan jasa audit atas dasar standar
auditing yang tercantum dalam Standar Profesional Akuntan Publik. Kode Etik
Ikatan Akuntan Indonesia dijabarkan ke dalam Etika Kompartemen Akuntan Publik
untuk mengatur perilaku akuntan yang menjadi anggota IAI yang berpraktik dalam
profesi akuntan publik.
Minggu, 05 November 2017
ETHICAL GOVERNANCE
Budaya Etika
Corporate culture
(budaya perusahaan) merupakan konsep yang berkembang dari ilmu manajemen serta
psikologi industri dan organisasi.Bidang-bidang ilmu tersebut mencoba lebih
dalam mengupas penggunaan konsep-konsep budaya dalam ilmu manajemen dan
organisasi dengan tujuan meningkatkan kinerja organisasi, yang dalam hal ini,
adalah organisasi yang berbentuk perusahaan.
Budaya Perusahaan
adalah suatu sistem dari nilai-nilai yang dipegang bersama tentang apa
yang penting serta keyakinan tentang bagaimana dunia itu berjalan. Terdapat
tiga faktor yang menjelaskan perbedaan pengaruh budaya yang dominan terhadap
perilaku, yaitu:
·
Keyakinan dan
nilai-nilai bersama
·
Dimiliki bersama
secara luas
·
Dapat diketahui dengan
jelas, mempunyai pengaruh yang lebih kuat terhadap perilaku
Konsep etika bisnis
tercermin pada corporate culture (budaya perusahaan). Menurut Kotler (1997)
budaya perusahaan merupakan karakter suatu perusahaan yang mencakup pengalaman,
cerita, kepercayaan dan norma bersama yang dianut oleh jajaran perusahaan. Hal
ini dapat dilihat dari cara karyawannya berpakaian, berbicara, melayani tamu dan
pengaturan kantor.
Djokosantoso Moeljono
mendefinisikan corporate culture sebagai suatu sistem nilai yang diyakini oleh
semua anggota organisasi dan yang dipelajari, diterapkan, serta dikembangkan
secara berkesinambungan, berfungsi sebagai sistem perekat, dan dijadikan acuan
berperilaku dalam organsisasi untuk mencapai tujuan perusahaan yang telah
ditetapkan.
Kalau dikaji secara
lebih mendalam, menurut Martin Hann, ada 10(sepuluh) parameter budaya
perusahaan yang baik :
i.Pride
of the organization
ii.Orientation
towards (top) achievements
iii.Teamwork
and communication
iv.Supervision
and leadership
v.Profit
orientation and cost awareness
vi.Employee
relationships
vii.Client
and consumer relations
viii.Honesty
and safety
ix.Education
and development
x.Innovation
PERILAKU ETIKA DALAM BISNIS
Merupakan suatu
rangkaian prinsip/aturan/norma yang harus diikuti apabila menjalankan
bisnis. Etika sebagai norma dalam suatu kelompok bisnis akan dapat menjadi
pengingat anggota bisnis satu dengan lainnya mengenai suatu tindakan yang
terpuji (good conduct) yang selalu harus dipatuhi dan dilaksanakan. Etika
didalam bisnis sudah tentu harus disepakati oleh orang-orang yang berada dalam
lingkungan bisnis yang terkait tersebut.
Etika bisnis terkait
dengan masalah penilaian terhadap kegiatan dan perilaku bisnis yang mengacu
pada kebenaran atau kejujuran berusaha (bisnis). Kebenaran disini yang dimaksud
adalah etika standar yang secara umum dapat diterima dan diakui
prinsip-prinsipnya baik oleh masyarakat, perusahaan dan individu. Perusahaan
meyakini prinsip bisnis yang baik adalah bisnis yang beretika, yakni bisnis
dengan kinerja unggul dan berkesinambungan yang dijalankan dengan mentaati
kaidah-kaidah etika sejalan dengan hukum dan peraturan yang berlaku.
untuk terciptanya etika didalam bisnis yang
sesuai dengan budi pekerti luhur, ada beberapa yang perlu diperhatikan, antara
lain :
1) Pengendalian
diri
2) Pengembangan
tenggung jawab sosial
3) Mempertahankan
jati diri
4) Menciptakan
persaingan yang sehat
5) Menerapkan
konsep pembangunan yang berkelanjutan.
PENDAHULUAN : ETIKA SEBAGAI TINJAUAN
a. Pengertian Etika
Kata “etika” berasal dari bahasa Yunani,
yakni ethos. Bagi orang Yunani kata ethos mengandung
banyak arti, yakni tempat tinggal, padang rumput, kebiasaan adat,
akhlak, watak dan perasaan serta cara berpikir. Para pakar etika
mendefinisikan kata “etika” secara beragam. Ronald F. Duska dan Brenda Shay
Duska mengartikan etika dalam tiga butir, yaitu:
· Sebuah disiplin ilmu terkait dengan apa yang
baik dan yang buruk dan kewajiban moral.
· Serangkaian prinsip-prinsip moral atau nilai.
· Teori mengenai sistem nilai moral dan prinsip
perilaku yang mengatur individu atau kelompok.
Tokoh etika yang lain, Karel Sosipater,
mempersempit arti etika dalam dua hal, yakni “(1) penilaian tentang apa yang
benar dan apa yang salah dalam perilaku manusia, dan (2) sebuah cabang ilmu,
tepatnya cabang filsafat, yakni pemikiran kefilsafatan tentang moralitas,
poblem moral dan pertimbangan moral.
Dari pandangan berbagai pakar etika di atas
dapat diambil benang merah tentang arti etika, yakni penilaian tentang baik
buruknya perilaku dan kajian terhadap kenyataan hidup dari segi baik buruk dan
benar salahnya. Yang pertama disebut dengan istilah “etika sebagai praksis”,
yang kedua disebut “etika sebagai refleksi”.
Langganan:
Postingan (Atom)