Sabtu, 01 November 2014

Menanggapi Berbagai Pemangku Kepentingan dalam Bisnis

     Pemangku kepentingan (stakeholders) adalah semua orang yang mungkin memperoleh keuntungan atau kerugian dari kebijakan-kebijakan dan aktivitas-aktivitas suatu perusahaan. Pemangku kepentingan meliputi pelanggan, karyawan, pemegang saham, pemasok, diler, bankir, masyarakat sekitar (contohnya, kelompok-kelompok kepentingan dalam komunitas), pemerhati lingkungan, dan pimpinan pemerintahan terpilih. Seluruh kelompok ini dipengaruhi oleh produk-produk, kebijakan-kebijakan, dan praktik-praktik bisnis, dan kepentingan mereka harus diperhatikan.
     Tantangan abad ke-21 adalah bagaimana organisasi dapat menyeimbangkan, sebisa mungkin, kebutuhan dari setiap pemangku kepentingan. Contohnya, kebutuhan perusahaan untuk menghasilkan laba harus diseimbangkan dengan kebutuhan karyawan akan pendapatan yang mencukupi. Kebutuhan untuk dapat bersaing mungkin mengharuskan outsourcing pekerjaan ke negara-negara lain, tetapi hal ini mungkin mendatangkan kerugian besar bagi masyarakat karena banyak pekerjaan yang hilang. Pengontrakan keluar (outsourcing) berarti mengontrak perusahaan lain (sering kali di negara lain) untuk melakukan beberapa atau seluruh fungsi dari satu perusahaan (contohnya produksi atau akuntansi). Pengontrakan keluar telah mendatangkan konsekuensi-konsekuensi serius di negara-negara bagian di mana banyak pekerjaan hilang diambil pesaing-pesaing negara lain. Perusahaan telah beralih dari pengontrakan keluar pekerjaan-pekerjaan produksi ke pengontrakan keluar penelitian dan pengembangan dan fungsi-fungsi perancangan. Pengontrakan keluar seperti ini mungkin dapat terbukti merusak bagi perusahaan-perusahaan yang melakukannya karena perusahaan asing yang menerima pekerjaan pengontrakan keluar ini nantinya dapat menggunakan informasi yang ada untuk menghasilkan produknya sendiri yang akan menjadi pesaing.
     Sisi lain dari masalah ini adalah insourcing. Banyak perusahaan yang mendirikan fasilitas perancangan dan produksi di Amerika Serikat. Contohnya, Hyundai melakukan pekerjaan perancangan dan rekayasa di Detroit dan memproduksi mobil-mobilnya di Montgomery, Alabama. Honda dan Toyota telah memproduksi mobil di Amerika Serikat selama bertahun-tahun. Insourcing seperti ini menciptakan banyak pekerjaan baru, dan membantu untuk menghapus jumlah pekerjaan yang di-outsource. Hal tersebut merupakan hal yang sah untuk melakukan pengontrakan keluar, tetapi apakah ini merupakan yang tebaik untuk seluruh pemangku kepentingan, termasuk para pekerja? Para pemimpin bisnis harus mengambil keputusan berdasarkan pada seluruh faktor, termasuk kebutuhan menghasilkan laba. Sebagaimana dapat anda lihat, menyenangkan seluruh pemangku kepentingan tidaklah mudah dan memerlukan timbal balik yang tidak selalu menyenangkan bagi salah satu pemangku kepentingan atau yang lainnya.
     Kesimpulan dari saya, pemangku kepentingan orang-orang yang melakukan kegiatan ekonomi di dalam suatu perusahaan. Pengontrakan keluar adalah melakukan kerjasama dengan perusahaan lain untuk mencapai kesejahteran bersama.

Terima kasih, semoga artikel ini bermanfaat untuk kalian semua. :)

Sumber         : BUKU PENGANTAR BISNIS
Penulis         : Nickels
Penerbit       : Salemba Empat
Tahun Terbit : 2009
Tebal Buku   : 592 Halaman

Tidak ada komentar:

Posting Komentar