Selasa, 23 Desember 2014

MENGENAL LEBIH DALAM APA ITU KOMUNITAS EKONOMI ASEAN


Assalamualaikum wr, wb, kali ini saya akan bertanya kepada para blogger Apa itu ASEAN? ASEAN adalah Association of Southeast Asian Nationals (perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara)

Latar Belakang Pembentukan Komunitas Ekonomi ASEAN
  • Krisis keuangan Asia 1997-1998
  • Pertumbuhan ekonomi China dan India
Tentang komunitas Ekonomi ASEAN
  • Kerjasama ekonomi ASEAN mengarah kepada pembentukan komunitas ekonomi ASEAN sebagai suatu integrasi ekonomi kawasan ASEAN yang stabil, makmur, dan berdaya saling tinggi.
  • Komunitas Ekonomi ASEAN akan diberlakukan pada Desember 2015. Bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial dan pengembangan budaya. 
4 Pilar ASEAN Economic Community (AEC)
1. Terbentuknya Pasar dan basis produksi tunggal
   - Bebas arus barang
   - Bebas jasa
   - Bebas investasi
   - Bebas tenaga kerja
   - Bebas arus permodalan
   - Priority Integration Sectors (PIS)
   - Pengembangan sektor food agriculture forestry
2. Kawasan Berdayasaing Tinggi
   - Kebijakan persaingan 
   - Perlindungan konsumen, HKI
   - Pembangunan infrastruktur
   - Kerjasama energi
   - Perpajakan
   - E-commerce
3. Kawasan dengan Pembangunan Ekonomi yang Merata
   - Pengembangan UKM
   - Mempersempit kesenjangan pembangunan antar negara ASEAN
4. Integrasi dengan Perekonomian Dunia
   - Pendekatan koheren terhadap hubungan ekonomi eksternal
   - Partisipasi yang semakin meningkat dalam jaringan suplai global

Demikianlah yang bisa saya sampaikan kurang lebihnya mohon dimaafkan.wassalamualaikum wr, wb.

sumber: Santi Pangaribuan, Kepala Sub Bagian Organisasi dan Event Internasional Biro Kepala Daerah dan Kerjasama Luar Negeri Setda Provinsi DKI Jakarta. Jakarta, 21 Oktober 2014

PEDAS NYA HARGA CABAI

selamat pagi, siang, sore, dan malam para blogger semua, kali ini saya akan membahas tentang mahalnya harga cabai. yang saya bahas kali ini bukan soal "cabai-cabaian" yang ada di pikiran para laki-laki termasuk saya. tapi kali ini saya akan membahas cabai yang benar-benar pedas sama seperti harganya sekarang. ya langsung saja tampa panjang lebar, saya menambil pembahasan ini dari koran kompas, kamis, 18 Desember 2014.
      Harga cabai tembus Rp 90.000 per kilogram di tingkat konsumen. Di beberapa daerah yang jauh dari pusat produksi, harganya bisa mencapai Rp 100.000 per kg. bahkan ada yang sampai Rp 110.000.
     Berbeda dengan musim panen cabai sebelumnya ketika harga cabai petani hanya Rp 3.000 per kg, bahkan di beberapa daerah hanya 1.500. Situasi harga cabai sekarang jelas memberi keuntungan berlipat-lipat bagi petani.
     Bayangkan, dengan modal kurang dari Rp 10.000 per kg, petani bisa menjual dengan harga tiga kali lipat lebih tinggi. Jika harga jual cabai di tingkat petani Rp 30.000 per kg, untuk petani dengan lahan 1 hektar dan produktivitas 25 ton, uang Rp 600 juta dengan mudah bisa dikantongi petani tersebut.
     Fluktuasi harga cabai terus terjadi setiap tahun. Meski pemerintahan datang silih berganti, seperti tak kuasa menstabilkan harga cabai. Tingginya harga cabai tidak saja merepotkan para ibu rumah tangga, tetapi juga industri makanan-minuman dan industri olahan yang menggunakan bahan baku cabai.
     Berbeda dengan komoditas beras, fluktuasi harga cabai cenderung sulit dikendalikan. Fluktuatif harga beras lebih mudah. Selain produsen beras dari negara lain banyak, konsumsi beras di dunia relatif sama dari waktu ke waktu. Usia budidaya beras juga hanya empat bulan. Karakteristik komoditas cabai berbeda. Usia budidaya cabai delapan bulan. Artinya, dalam setahun, cabai hanya bisa ditanam sekali. Berharap pada musim panen berikut menambah pasokan sekaligus menekan gejolak harga cabai tentu terlalu lama. Konsumen sudah terlanjur berteriak kemahalan.
     Impor cabai juga tidak mudah. Karakteristik konsumen cabai di Indonesia berbeda dengan negara lain. Masyarakat Indonesia lebih menyukai cabai segar dibandingkan dengan cabai olahan.
     Karena berbeda, tidak banyak pilihan negara yang bisa memasok cabai spesifik untuk konsumen Indonesia. Dengan kenyataan itu, tidak mudah bagi pemerintah mengendalikan harga cabai semata melalui kebijakan perdagangan/tata niaga.
     Karena kalau Indonesia butuh cabai segar dalam kapasitas besar, belum tentu tersedia di pasar. Kalaupun dalam waktu singkat dibangun industri pengolahan cabai skala besar, belum tentu diminati konsumen. Pendidikan pola konsumsi cabai perlu diberikan dan hal itu butuh waktu.
     Satu-satunya cara meredam fluktuasi harga cabai adalah dengan memperbanyak pertanaman cabai musim berikutnya. Ironisnya petani punya "penyakit" latah.
     Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman memang membebaskan petani untuk memilih jenis tanaman yang paling menguntungkan bagi mereka. Di sisi lain, kelembagaan pertanian belum sepenuhnya jalan.
     Situasi ini menyulitkan pemerintah melakukan pengawasan dan perhitungan luas pertanaman rill, untuk menghitung neraca produksi dan kebutuhan cabai secara tepat. Jadi, kalau perkiraan produksinya berlebih atau kurang, bisa diantisipasi sajak dini.
     Apakah harus membuka heran impor cabai olahan sesegera mungkin, sambil membatasi sarapan cabai lokal oleh industri? Atau sebaliknya mencari pasar eskpor untuk menampung kelebihan produksi cabai petani.
     Banyak hal yang harus diperbaiki bersama. Penyebaran sentra produksi cabai yang lebih luas bisa menjadi salah satu alternatif solusi. Juga pendidikan pola konsumsi, terkait dengan perlunya membiasakan masyarakat mengonsumsi cabai olahan.

PERSOALAN KURIKULUM 2013


Assalamualaikum wr, wb. apa kabar para blogger semua? Kali ini saya akan memposting sebuah berita yang ada di sebuah koran Kompas, Kamis, 18 DESEMBER 2014. Biaya yang mahal menjadi beban pada setiap orang tua yang mensekolahkan anaknya.
JAKARTA, KOMPAS – Penggunaan kembali Kurikulum 2006 pada semester genap mulai Januari 2015 membuat  orang tua harus membeli buku paket baru untuk anak-anak mereka. Pembelian buku baru membebani orang tua karena harga buku pelajaran berbasis Kurikulum 2006 terbilang mahal.
                Seperti diwartakan sebelumnya, sekolah yang baru satu semester menerapkan Kurikulum 2013 akan kembali ke Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan 2006 pada semester mendatang.
                “Harga judul buku yang sama berbeda-beda, tergantung toko, Harganya juga lumayan mahal, dari Rp 35.000 sampai Rp 60.000,” kata Esti di Jakarta, Rabu,(17/12). Perempuan yang memiliki anak yang duduk di kelas I di SDN Pondok Labu 05 Pagi ini mengaku, untuk membeli satu paket buku pelajaran yang terdiri atas 7 buku, ia harus menyiapkan Rp 400.000. Jumlah itu berat mengingat gaji suaminya yang bekerja sebagai kurir barang.
                Esti mengatakan, di SDN Pondok Labu 05, sekolah memberikan pinjaman buku-buku pelajaran untuk meringankan beban orang tua. Hanya saja, buku tidak lengkap. Sebagian siasat, orang tua berkoordinasi mengumpulkan uang dan memfotokopi buku pelajaran, fotokopi itu lalu dibagi-bagikan kepada anak-anak.
                Akan tetapi, tidak semua sekolah mengizinkan orang tua memfotokopi buku. Contohnya, SDN Pondok Labu 01. Salah satu orang tua murid di sekolah itu, Anisa, mengatakan, sekolah mau meminjami buku dengan syarat tak boleh dicoret-coret. Padahal , beberapa pekerjaan rumah (PR) harus langsung dikerjakan pada buku. Sekolah juga melarang buku difotokopi karena melindungi hak cipta.
                “kalau gitu caranya, lebih baik kami beli buku sendiri, daripada anak enggak bisa mengerjakan PR,”  kata Anisa yang anaknya duduk di kelas V SDN Pondok Labu 01.
                Beban bertambah berat karena Anisa juga memiliki anak yang duduk di kelas IX di SMP swasta. Setidaknya, Anisa menganggarkan RP 1 juta untuk buku dan dia mengandalkan pendapatan suaminya yang hanya bekerja sebagai sopir pribadi.
Terbitan swasta
                Kepala pusat Kurikulum dan Buku Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) Ramon Mohandas mengatakan, buku berbasis Kurikulum 2006 memang dibuat penerbit. Distribusi dan penjualan juga tanggung jawab penerbit. Berbeda dengan buku berbasis Kurikulum 2013 yang diterbitkan Kemdikbud dan dicetak oleh penyedia (percetakan) pemenang tender dengan harga sudah “dipagari” agar tidak terlalu mahal.
                Secara terpisah, Sekretaris Ikatan Penerbit Indonesia Djadja Subagdja memperkirakan, tidak ada kekurangan dalam persediaan buku kurikulum 2006, meskipun waktunya tinggal kurang dari satu bulan. Alasannya penerbit biasanya mencetak buku dalam jumlah banyak. Di samping itu, buku-buku tidak habis dijual dalam waktu satu tahun.
Dugaan korupsi
                Secara terpisah, Koordinator Divisi Monitoring dan Pelayanan Publik Indonesia Corruption Watch Febri Hendri meminta pemerintah mengusut pengadaan buku dan modul Kurikulum 2013 bagi pengawas sekolah untuk Provinsi Jawa Timur, Kalimantan Tengah, dan Gorontalo.
                Pengadaan terdata mencetak 22.221 buku modul Rp 983 juta. Pengadaan itu, kata Febri, dilakukan unit kerja Kemdikbud, yakni Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan bidang otomotif dan Elektronik di Kota Malang, Jawa Timur. “Ditemukan dugaan perbuatan membuat harga jauh lebih tinggi daripada harga pasar dan persekongkolan dalam lelang. Kerugian negara diduga Rp 786 juta,”kata Febri.
                Inspektur Jendral Kemdikbud Haryono Umar menyatakan sudah membentuk tim penyelidik yang terdiri atas lima anggota inspektorat. “Kami harus tahu dulu fakta lapangannya. Belum jelas kasus ini akibat pelanggaran disengaja atau kelalaian. Setelah ada bukti konkret, bisa ditentukan sanksinya,” ujar Haryono. (DNE/LUK)
Ya sekian, menurut pendapat saya pengadaan buku kurikulum 2013 tidak tepat, karena ada kabar bahwa buku kurikulum 2013 akan ditarik dan pada tahun depan awal bulan tapatnya bulan januari akan kembali memakai  buku kurikulum 2006. Menurut saya pengadaan kurikulum 2013 hanya membuang-buang uang negara saja. Sekian dari saya kurang lebihnya mohon di maafkan wassalamualaikum wr, wb.

sumber: Koran Kompas, Kamis, 18 Desember 2014 hal 11

Minggu, 14 Desember 2014

STANDAR ISO 9000 dan ISO 14000

Assalamualaikum wr. wb. kali ini saya akan memposting tentang "Standar ISO 9000 dan ISO 14000". Jadi Internasional Organization for Standardization (ISO) adalah federasi badan standar nasional lingkup dunia lebih dari 140 negara yang menentukan ukuran global untuk kualitas produk individual. ISO adalah organisasi non-pemerintah yang didirikan pada tahun 1947 untuk memajukan perkembangan standar dunia guna memfasilitasi pertukaran barang dan jasa internasional. (ISO bukanlah akronim. ISO berasal dari kata Yunani isos, yang berarti "kesatuan").

Kamis, 27 November 2014

KEBUTUHAN UNTUK MENINGKATKAN TEKNIK PRODUKSI DAN MENGHEMAT BIAYA

     ya, kali ini saya akan memposting tentang Kebutuhan Untuk Meningkatkan Teknik Produksi Dan Menghemat Biaya.
    
     Tujuan utama dari manufaktur dan manajemen operasi adalah untuk menyediakan produk dan jasa berkualitas tinggi secara instan sebagai respons terhadap permintaan pelanggan. Seperti yang kita tekankan di sepanjang buku ini, organisasi tradisional sama sekali tidak dirancang untuk menjadi begitu responsif terhadap pelanggan. Alih-alih, mereka dirancang untuk membuat barang secara efisien (dengan murah). Ide dari produksi massal adalah untuk membuat berbagai produk yang terbatas dalam dalam jumlah besar dengan biaya yang sangat rendah.
     Selama bertahun-tahun, biaya rendah sering mengorbankan kualitas dan fleksibilitas. Lagi pula, para pemasok tidak selalu mengirim ketika mereka mengatakan mereka akan mengirim. Jadi, para pemanufaktur harus memiliki banyak persediaan bahan mentah dan komponen. Inefisiensi yang seperti ini menjadikan perusahaan AS sasaran pesaing asing yang menggunakan teknik produksi yang lebih canggih.
     Sebagai akibat dari persaingan global yang baru, perusahaan harus membuat berbagai produk berkualitas tinggi yang dirancang sesuai pesanan dengan biaya yang sangat rendah. Tak pelak lagi, sesuatu harus berubah di lantai produksi untuk memungkinkan hal itu. Beberapa perkembangan besar telah secara radikal mengubah proses produksi di Amerika Serikat, menjadikan perusahaan-perusahaan AS lebih kompetitif: (1) manufaktur dan desain yang dibantu dengan komputer, (2) manufaktur yang fleksibel, (3) menufaktur yang ramping, dan (4) penyesuaian masa.

     sekian postingan yang saya sampaikan. kurang lebihnya mohon maaf waasalamualaikum :)

Sumber buku      : Pengantar Bisnis
Pengarang          : Nickels - McHugh
Penerbit             : Salemba 4
Tebal Buku         : 592 Halaman 

Rabu, 26 November 2014

MENGAPA ORANG MENGAMBIL TANTANGAN

     Mengambil resiko untuk memulai sebuah bisbis dapat menakutkan dan menggairahkan pada saat bersamaan. Seorang wirausahawan menggambarkannya sebagai hampir seperti melakukan bungee jumping. Anda mungkin takut, tetapi jika Anda melihat enam orang lain melakukannya dan mereka dapat bertahan hidup, Anda kemudian mampu melakukannya sendiri. Berikut ini adalah berapa alasan mengapa orang bersedia mengambil resiko untuk memulai sebuah bisnis.
  • kesempatan. Kesempatan untuk berbagi mimpi di Amerika merupakan daya tarik yang sangat besar. Banyak orang, termasuk mereka yang baru di negara ini, mungkin tidak mempunyai keterampilan yang dibutuhkan untuk bekerja dalam organisasi kompleks di masa sekarang. Akan tetapi, meraka mungkin memiliki inisiatif dan dorongan untuk bekerja dalam jam kerja panjang yang dituntut oleh kewirausahaan. Hal yang sama juga berlaku bagi banyak manajer korporasi yang meninggalkan jaminan kehidupan korporat (entah karena pilihan atau sebagai hasil dari perampingan korporat) untuk menjalankan bisnis mereka sendiri. Orang lainnya, termasuk semakin banyak orang dengan cacat tubuh, menemukan bahwa memulai bisnis mereka sendiri menawarkan lebih banyak kesempatan dibandingkan bekerja untuk orang lain.
  • laba, Laba adalah alasan penting lainnya untuk menjadi seorang wirausahawan. Pada suatu waktu orang terkaya di Amerika adalah Sam Walton, wirausahawan yang memulai Wal-Mart. Sekarang orang terkaya di Amerika adalah Bill Gates, wirausahawan yang mendirikan Microsoft Corporation.
  • kemerdekaan. Banyak wirausahawan tidak menikmati bekerja untuk orang lain. Banyak pengacara, sebagai contoh, tidak menyukai tekanan dan tuntutan dari firma hukum besar. Beberapa dari mereka telah menemukan kenikmatan dan kepuasan diri dalam memulai bisnis mereka sendiri.
  • tantangan. Beberapa orang percaya bahwa wirausahawan adalah pecandu kesenangan yang tumbuh subur dengan mengambil risiko. Akan tetapi, Nancy Flexman dan Thomas Scanlan dalam buku mereka Running Your Own Business berpendapat bahwa wirausahawan mengambil risiko moderat yang telah diperhitungkan; mereka tidak hanya sekedar berjudi. Akan tetapi, secara umum , wirausahawan lebih mencari pencapaian dibandingkan kekuasaan.
Sekian yang bisa saya sampaikan, kurang lebihnya mohon dimaafkan. kekurangan hanya milik saya dan kelebihan hanyalah milik tuhan. wassalam :)
Sumber buku      : Pengantar Bisnis
Pengarang          : Nickels - McHugh
Penerbit             : Salemba 4
Tebal Buku         : 592 Halaman

CARA KERJA PASAR BEBAS

iya, kembali lagi bersama saya. kali ini saya akan memposting tentang Cara Kerja Pasar Bebas. iya dimulai dari sekarang :) Sebuah pasar bebas adalah pasar dimana keputusan mengenai apa yang diproduksi dan dalam kuantitas berapa dibuat oleh pasar, yaitu, oleh pembeli dan penjual yang menegosiasikan harga untuk barang dan jasa. Anda, saya, dan konsumen lainnya di Amerika Serikat dan di negara pasar bebas lainnya mengirimkan sinyal untuk memberi tahu produsen apa yang harus dibuat,seberapa banyak, dalam warna apa, dan seterusnya. Kita melakukannya dengan memilih membeli (atau tidak membeli) produk dan jasa tertentu.
     Sebagai contoh, jika semua dari kita memutuskan bahwa kita menginginkan T-shirt yang mendukung tim bisbol favorit kita, industri pakaian akan merespons dalam cara tertentu. (Bayangkan, sebagai contoh, apa yang terjadi ketika Chicago White Sox memenangkan World Series pada tahun 2005). Pabrikan dan peretail akan meningkatkan harga dari T-shirt tersebut karena mereka tahu orang-orang bersedia membayar lebih dibandingkan sebelumnya. Orang-orang dalam industri pakaian juga akan menyadari bahwa mereka bisa mendapatkan uang lebih banyak dengan membuat lebih banyak T-shirt White Sox. Jadi, mereka akan memiliki insentif untuk membayar pekerja untuk mulai bekerja lebih awal dan pulang lebih larut. Selanjutnya, jumlah perusahaan pakaian yang membuat T-shirt White Sox akan meningkat. Berapa banyak T-shirt yang mereka buat tergantung pada berapa banyak yang kita minta atau beli ditoko-toko. Harga dan kuantitasnya akan terus berubah seiring jumlah T-shirt yang kita beli berubah.
     Proses yang sama terjadi pada sebagian besar produk lainnya. Harga memberi tahu produsen berapa banyak yang harus diproduksi. Sebagai akibatnya, jarang sekali terdapat kekurangan barang dalam jangka panjang di Amerika Serikat. Jika sesuatu diinginkan, tetapi tidak tersedia, harga cenderung meningkat, hingga seseorang  mulai membuat produk tersebut labih banyak, menjual yang telah dimiliki, atau membuat substitusinya.

Sekian yang bisa saya sampaikan, kurang lebihnya mohon dimaafkan. kekurangan hanya milik saya dan kelebihan hanyalah milik tuhan. wassalam :)

Sumber buku      : Pengantar Bisnis
Pengarang          : Nickels - McHugh
Penerbit             : Salemba 4
Tebal Buku         : 592 Halaman

MENGELOLA BISNIS SECARA ETIS dan BERTANGGUNG JAWAB

      Etika organisasional dimulai dari puncak. Etika adalah sesuatu yang ditangkap dan bukan dikatakan. Maksudnya, orang mengetahui standar dan nilai mereka dari mengamati apa yang dilakukan orang lain, bukan dari mendengarkan apa yang mereka katakan. Hal ini terjadi dalam bisnis dan di rumah. Kepemimpinan dan contoh dari manajer puncak yang kuat dapat membantu menanamkan nilai korporat dalam karyawannya. Mayoritas CEO yang disurvei akhir-akhir ini mengaitkan kelakuan karyawan yang tidak etis dengan kegagalan kepemimpinan organisasi dalam menetapkan standar dan kultur etis.

Sabtu, 01 November 2014

Menanggapi Berbagai Pemangku Kepentingan dalam Bisnis

     Pemangku kepentingan (stakeholders) adalah semua orang yang mungkin memperoleh keuntungan atau kerugian dari kebijakan-kebijakan dan aktivitas-aktivitas suatu perusahaan. Pemangku kepentingan meliputi pelanggan, karyawan, pemegang saham, pemasok, diler, bankir, masyarakat sekitar (contohnya, kelompok-kelompok kepentingan dalam komunitas), pemerhati lingkungan, dan pimpinan pemerintahan terpilih. Seluruh kelompok ini dipengaruhi oleh produk-produk, kebijakan-kebijakan, dan praktik-praktik bisnis, dan kepentingan mereka harus diperhatikan.
     Tantangan abad ke-21 adalah bagaimana organisasi dapat menyeimbangkan, sebisa mungkin, kebutuhan dari setiap pemangku kepentingan. Contohnya, kebutuhan perusahaan untuk menghasilkan laba harus diseimbangkan dengan kebutuhan karyawan akan pendapatan yang mencukupi. Kebutuhan untuk dapat bersaing mungkin mengharuskan outsourcing pekerjaan ke negara-negara lain, tetapi hal ini mungkin mendatangkan kerugian besar bagi masyarakat karena banyak pekerjaan yang hilang. Pengontrakan keluar (outsourcing) berarti mengontrak perusahaan lain (sering kali di negara lain) untuk melakukan beberapa atau seluruh fungsi dari satu perusahaan (contohnya produksi atau akuntansi). Pengontrakan keluar telah mendatangkan konsekuensi-konsekuensi serius di negara-negara bagian di mana banyak pekerjaan hilang diambil pesaing-pesaing negara lain. Perusahaan telah beralih dari pengontrakan keluar pekerjaan-pekerjaan produksi ke pengontrakan keluar penelitian dan pengembangan dan fungsi-fungsi perancangan. Pengontrakan keluar seperti ini mungkin dapat terbukti merusak bagi perusahaan-perusahaan yang melakukannya karena perusahaan asing yang menerima pekerjaan pengontrakan keluar ini nantinya dapat menggunakan informasi yang ada untuk menghasilkan produknya sendiri yang akan menjadi pesaing.
     Sisi lain dari masalah ini adalah insourcing. Banyak perusahaan yang mendirikan fasilitas perancangan dan produksi di Amerika Serikat. Contohnya, Hyundai melakukan pekerjaan perancangan dan rekayasa di Detroit dan memproduksi mobil-mobilnya di Montgomery, Alabama. Honda dan Toyota telah memproduksi mobil di Amerika Serikat selama bertahun-tahun. Insourcing seperti ini menciptakan banyak pekerjaan baru, dan membantu untuk menghapus jumlah pekerjaan yang di-outsource. Hal tersebut merupakan hal yang sah untuk melakukan pengontrakan keluar, tetapi apakah ini merupakan yang tebaik untuk seluruh pemangku kepentingan, termasuk para pekerja? Para pemimpin bisnis harus mengambil keputusan berdasarkan pada seluruh faktor, termasuk kebutuhan menghasilkan laba. Sebagaimana dapat anda lihat, menyenangkan seluruh pemangku kepentingan tidaklah mudah dan memerlukan timbal balik yang tidak selalu menyenangkan bagi salah satu pemangku kepentingan atau yang lainnya.
     Kesimpulan dari saya, pemangku kepentingan orang-orang yang melakukan kegiatan ekonomi di dalam suatu perusahaan. Pengontrakan keluar adalah melakukan kerjasama dengan perusahaan lain untuk mencapai kesejahteran bersama.

Terima kasih, semoga artikel ini bermanfaat untuk kalian semua. :)

Sumber         : BUKU PENGANTAR BISNIS
Penulis         : Nickels
Penerbit       : Salemba Empat
Tahun Terbit : 2009
Tebal Buku   : 592 Halaman

Bisnis Meningkatkan Standar Kehidupan dan Kualitas Hidup

     Pengusaha seperti Sam Walton (Wal-Mart) dan Bill Gates (Microsoft) tidak hanya menjadikan diri mereka kaya raya dengan memulai bisnis yang sukses, mereka juga menyediakan lapangan pekerjaan bagi orang lain. Wal-Mart saat ini merupakan pemberi kerja swasta terbesar di Amerika Serikat. Karyawan-karyawan membayar pajak yang digunakan pemerintah negara bagian dan masyarakat lokal untuk membangun rumah sakit-rumah sakit, sekolah-sekolah, taman-taman bermain dan fasilitas-fasilitas lainnya. pajak juga digunakan untuk membantu menjaga kebersihan lingkungan dan membantu orang-orang yang memperlukan. Perusahaan-perusahaan membayar pajak kepada pemerintah negara bagian dan masyarakat lokal. Uang tersebut dapat digunakan untuk sekolah, perpustakaan, rumah sakit, dan fasilitas-fasilitas lain yang sejenis. Dengan demikiain, kekayaan yang dihasilkan bisnis dan pajak yang mereka bayarkan dapat membantu semua orang dalam komunitasnya. Perusahaan-perusahaan yang dimiliki suatu bangsa merupakan bagian dari satu sistem perekonomian yang memberi sumbangan pada standar kehidupan dan kualitas hidup bagi setiap orang di negara tersebut.
     Istilah standar kehidupan (standard of living) merujuk pada jumlah barang dan jasa yang dapat dibeli orang dengan uang yang mereka miliki. Contohnya, Amerika Serikat memiliki salah satu standar kehidupan yang paling tinggi di dunia, walaupun beberapa pekerja di negara-negara lainnya, seperti Jerman dan Jepang mungkin memperoleh upah yang lebih tinggi setiap jam. Bagaimana ini dapat terjadi? Harga-harga untuk barang dan jasa di Jerman dan Jepang lebih tinggi dibandingkan dengan di Amerika Serikat, sehingga apa yang dapat dibeli seseorang di negara-negara tersebut lebih sedikit dari apa yang dapat dibeli seseorang di Amerika Serikat dengan jumlah uang yang sama. Contohnya, sebotol bir di Jepang harganya $7 mungkin di Amerika Serikat harganya kurang dari $1. Satu pon beras mungkin lima kali lebih mahal di Jepang daripada di Amerika Serikat. Sering kali, alasan-alasan mengapa harga barang di suatu negara lebih tinggi dari di negara lain adalah pajak yang lebih tinggi dan peraturan pemerintah yang lebih ketat. Menentukan tingkat pajak dan regulasi yang tepat merupakan suatu langkah penting dalam menjadikan sebuah negara (atau sebuah kota) makmur. Kita akan membahas masalah ini lebih dalam di bab 2. Pada titik ini, cukuplah untuk memahami bahwa Amerika Serikat memiliki standar kehidupan yang tinggi terutama karena kekayaan yang diciptakan oleh perusahaan-perusahaannya.
    Istilah kualitas kehidupan (quality of life) merujuk pada kesejahteraan suatu masyarakat secara umum dalam hal kebebasan berpolitik, lingkungan hidup alami yang bersih, berpendidikan, perawatan kesehatan, keamanan, waktu ulang, dan segala sesuatu yang menuju pada kepuasan dan kesenangan. Hal ini merupakan kesenangan yang diberikan hidup yang lebih dari sekedar kepemilikan barang. Menjaga kwalitas hidup yang tinggi memerlukan usaha terpadu dari perusahaan-perusahaan, organisasi-organisasi nirlaba, instansi-instansi pemerintah. Semakin banyak uang yang dihasilkan bisnis, semakin banyak potensi tersedia untuk meningkatkan kwalitas hidup bagi setiap orang.
standar kehidupan 
Kesimpulan dari saya, bisnis dapat meningkatkan Standar kehidupan dan kualitas kehidupan serta memberikan kekayaan dan memberikan lapangan pekerjaan bagi orang lain

Terima kasih, semoga artikel ini bermanfaat bagi kalian semua. :)

Sumber         : BUKU PENGANTAR BISNIS
Penulis         : Nickels
Penerbit       : Salemba Empat
Tahun Terbit : 2009
Tebal Buku   : 592 Halaman

Menyesuaikan Risiko dengan Laba

     Laba, ingatlah adalah jumlah uang yang diperoleh sebuah bisnis selain dari jumlah yang dikeluarkan untuk gaji dan biaya-biaya lainnya. Contohnya, jika Anda akan memulai sebuah bisnis menjual hot dog dalam musim panas, Anda akan harus membayar sewa kereta, hot dog, dan bahan-bahan lainnya, dan seseorang yang menjalankan kereta saat Anda tidak berada di tempat. Setelah Anda membayar pegawai dan diri Anda sendiri, membayar makanan dan bahan-bahan yang Anda gunakan, membayar sewa kereta, dan membayar pajak-pajak Anda, jumlah uang yang tersisa adalah laba. Ingatlah bahwa laba adalah selain dari jumlah uang yang Anda bayarkan kepada diri Anda sendiri dalam bentuk gaji. Anda dapat menggunakan laba yang Anda hasilkan untuk menyewa atau membeli kereta kedua dan mempekerjakan pegawai-pegawai lain. Setelah beberapa musim panas, Anda mungkin akan memiliki satu lusin kereta dan mempekerjakan lusinan karyawan.
     Pendapatan (revenue) adalah jumlah total uang yang didapat sebuah bisnis dalam satu periode tertentu dengan menjual barang dan jasa. Suatu kerugian (loss) terjadi saat biaya-biaya sebuah bisnis melebihi pendapatannya. Jika sebuah bisnis mengalami kerugian dengan berjalannya waktu, maka bisnis tersebut akan harus ditutup yang menyebabkan karyawan-karyawannya kehilangan pekerjaan. Nyatanya, sekitar 80,000 bisnis di Amerika Serikat ditutup setiap tahunnya. Beberapa pemilik menutup bisnisnya untuk memulai bisnis lain atau untuk pensiun. Walaupun penutupan seperti itu bukanlah kegagalan, hal itu sering kali dilaporkan dalam data statistik sebagai kegagalan.
     Memulai sebuah bisnis melibatkan risiko. Risiko (risk) adalah peluang seorang pengusaha kehilangan waktu dan uang dalam sebuah bisnis yang mungkin nantinya terbukti tidak menguntungkan. Bahkan, di antara perusahaan-perusahaan yang memperoleh laba, tidak seluruhnya menghasilkan jumlah yang sama. Perusahaan-perusahaan yang mengambil risiko terbesar mungkin menghasilkan laba terbanyak. Ada banyak jenis risiko yang terlibat, contohnya, dalam pembuatan sebuah jenis mobil baru. Serupa dengan itu, mungkin ada risiko tambahan yang berlibat dalam pembukaan sebuah bisnis di tengah kota karena asuransi dan biaya-biaya tanah di sana biasanya labih tinggi dibandingkan dengan wilayah pinggiran, tetapi peluang memperoleh laba besar di tengah kota juga bagus karena sering kali jumlah pesaingnya lebih sedikit dibandingkan dengan wilayah lainnya. 
   Kesimpulan dari saya, Pendapatan adalah suatu hasil yang kita dapat dari bisnis apabila berhasil melakukan penjualan. Kerugian adalah dimana beban kita jauh lebih besar dari pendapatan yang kita peroleh. Risiko adalah suatu tantangan yang harus diterima dalam berbisnis.

Terima kasih, semoga artikel ini bermanfaat untuk kalian semua. :)

Sumber         : BUKU PENGANTAR BISNIS
Penulis         : Nickels
Penerbit       : Salemba Empat
Tahun Terbit : 2009
Tebal Buku   : 592 Halaman

BISNIS DAN KEWIRAUSAHAAN: PENDAPATAN, LABA, DAN KERUGIAN

      Michele Hoskins hanyalah satu dari ribuan orang yang telah belajar bahwa salah satu cara terbaik untuk mencapai keberhasilan di Amerika Serikat, atau hampir diseluruh dunia, adalah dengan memulai sebuah usaha. Usaha atau bisnis (business) adalah aktivitas apa pun yang berusaha untuk menyediakan barang dan jasa kepada pihak-pihak lain saat mengoperasikannya untuk mencapai laba. Laba (profit) adalah jumlah uang yang diperoleh sebuah bisnis selain dari jumlah yang dikeluarkan untuk gaji dan biaya-biaya lainnya. Karena tidak semua bisnis berhasil mecetak keuntungan, memulai sebuah bisnis dapat menjadi hal yang beresiko. Seorang pengusaha (entrepreneur) adalah orang yang mempertaruhkan waktu dan uang untuk memulai dan mengelola sebuah bisnis.
   Bisnis menyediakan peluang bagi banyak orang untuk menjadi kaya. Sam Walton dari Wal-Mart memulai usahanya dengan membuka sebuah toko di Arkansas dan dengan berjalannya waktu, ia menjadi orang terkaya di Amerika; pewaris-pewarisnya kini memiliki miliaran dolar. Bill Gates memulai Microsoft dan kini merupakan orang terkaya di dunia. Majalah Forbes melaporkan bahwa paling tidak ada 793 miliarder di lebih dari 40 negara berbeda. Mungkin suatu hari Anda akan menjadi salah satu dari mereka jika Anda memulai bisnis Anda sendiri.
     Bisnis tidak hanya menghasilkan uang untuk pengusaha. Bisnis menyediakan bagi kita semua kebutuhan hidup, seperti makanan, pakaian, rumah, perawatan kesehatan, dan transportasi juga barang-barang dan jasa-jasa lainnya yang membuat kehidupan kita lebih mudah dan lebih baik.
     Kesimpulan dari saya, Usaha atau bisnis adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan laba yang tinggi dengan pengeluaran yang rendah.

Terima kasih, semoga artikel ini bermanfaat untuk kalian semua. :)

Sumber          : BUKU PENGANTAR BISNIS
Penulis          : Nickels
Penerbit        : Salemba Empat
Tahun Terbit  : 2009
Tebal Buku    : 592 Halaman